Keluarga Besar Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah atau yang dikenal Yayasan Khadijah Surabaya menggelar Istighotsah dan Kajian Tafhim Surat Yasin secara online (Kamis, 24 Februari 2022). Kegiatan diikuti oleh sekitar 300an orang yang teridiri dari pembina, pengawas, pengurus Yayasan Khadijah, Kepala Sekolah dan guru-karyawan mulai dari KB-TK, SD, SMP hingga SMA. Pengasuh dari 5 Panti Asuhan di lingkungan Yayasan Khadijah juga tidak ketinggalan turut serta dalam kegiatan ngaji dan munajat setiap bulan itu.
Setelah Sholat Dzuhur, kegiatan Istighosah dimulai yang dipimpin oleh Ust. Dr. H. M. Rochman Firdian, M.Ag dan dilanjutkan pembacaan surat Al- Waqiah yang dipimpin oleh Ust. Mas Hasan Nuaim, M.Pd.I. Dalam sambutan Pengurus Yayasan Khadijah, Ketua I Yayasan Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd menyampaikan bahwa Yayasan Khadijah termasuk semua unit pendidikannya harus proaktif dan antisipatif merespon kondisi pendidikan di Indonesia.” Proaktif, maksudnya adalah kita harus menjadi terdepan dalam merespon perubahan kebijakan pendidikan Mas Menteri, Mendikbudristek, Nadiem Makarim terkait segala bentuk regulasi yang digulirkan”, jelas beliau. Bapak yang pernah mengabdi sebagai kepala SMA Khadijah itu menambahkan bahwa Yayasan Khadijah sudah merespon program guru penggerak dengan jumlah 48 orang guru yang sudah mendaftar sebagai guru penggerak angkatan ke-6 (Februari 2022). Berbicara soal keunggulan murid-murid, Ketua I yang asli Bawean Gresik itu mengajak kepada semuanya untuk memperkuat Pendidikan Alquran dan Pendidikan Agama Islam di lingkungan Yayasan Khadijah melalui pembelajaran kitab-kitab pesantren NU dengan metode yang menarik dan uptodate. Masih menurut beliau, di tahun pelajaran 2023-2024, Yayasan Khadijah bersiap untuk membuka kelas khusus yaitu kelas boarding untuk SMP-SMA dalam rangka memperkuat kelas tahfizd. Di sisi yang lain, kompetensi dan skill kebahasaan akan diperkuat dengan ukuran capain-capaian per level sesuai jenjang sekolah.
Di sesi kajian Tafhim Surat Yasin, Pengawas Yayasan Khadijah Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, M.Ag menyampaikan penjelasan ayat 66-67 Surat Yasin. “ Sampai hari ini kita masih diberikan kesempatan yang luar biasa oleh Allah SWT untuk memperbanyak amal sholeh, maka wajib kita selalu bersyukur. Jika Allah berkehendak mencabut nikmat organ tubuh kita, tidak ada yang sulit dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah”, tegas Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya. Penulis Buku Best Seller “ 60 Menit Terapi Sholat Bahagia” juga menjelaskan pesan Israk Mikraj Nabi Muhammad Saw kepada keluarga besar Yayasan Khadijah yang secara online mengikuti kegiatan ini. “ Setidaknya ada 3 pesan Israk Mikraj yang bisa kita jadikan spirit sebagai seorang muslim. Pertama adalah hidup dari masjid ke masjid. Jadilah kita ini sebagai penggerak masjid. Diupayakan sholat di masjid. Kalau menginap di hotel, cobalah cari masjid terdekat, sholat di sana. Orang yang mampu memakmurkan masjid. Pesan kedua adalah penguasaan sains dan teknologi. Artinya dari peristiwa israk dan mikraj, kita diajari untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa digunakan untuk kebaikan dan kemaslatan Bersama. Pesan ketiga dari Israk Mikraj adalah meningkatkan (mikraj) kualitas iman dan akhlaq melalui shalat. Bagaimana sholat kita menjadikan upaya pencegahan dari hal-hal dosa yang keji dan munkar”, jelas beliau yang selalu bersemangat dalam setiap nasihatnya.




